MAHESA DANA adalah anak seorang janda miskin. ia di beri nama Mahesa Dana sebab sesuai dengan keadaan tubuhnya. Mahesa itu artinya Kerbau, Dana berarti wajah. Jadi MAhesa Dana ialah manusia berkepala Kerbau.
Walau pun ia manusia berkepala kerbau, namun ia tekun bertapa. sampai akhirnya, jadilah Mahesa Dana orang yang teramat sakti, tak ada yang bisa mengalahkan.
Pada suatu hari, Mahesa Dana menghadap emaknya dan berkata,"Mak datanglah ke istana raja. lamarkanlah putri raja untuk menjadi istriku."
Tentu saja emak Mahesa dana terkejut bukan kepalang. kata emaknya,"Mahesa, tidakkah kau mengerti keadaan wajahmu seperti itu ? Emak ini janda miskin yang tidak punya apa-apa. mana mungkin raja akan menerima lamaran emak. Keadaan kita tidak sesuai, Nak."
"jangan Khawatir, Mak, kesaktianku akan menyertaimu ke istana. katakan kepada raja, bahwa aku akan mempertaruhkan jiwa dan ragaku untuk kerajaan asal anaknya boleh menjadi istriku."
Setelah dipikir dan ditimbang-timbang, akhirnya berangkat juga emak Mahesa dana menghadap raja. Di depan raja ia bersujud menyembah dan berkata dengan hati-hati, "Ampun paduka raja, jauh-jauh hamda datang karena di tangisi satu-satunya anak lelaki hamba Mahesa dana. Ia ingin mengabdi dan mempertaruhkan jiwa raganya untuk kejayaan paduka dan kerajaan ini."
Merinding bulu roma Sang Raja mendengar nama Mahesa dana. Ia sudah tahu sampai dimana kesaktian Mahesa Dana. lalu kata Sang raja,"Bagus kalau memang Mahesa DAna ingin mengabdi kepadaku. Tetapi, katakanlah yang sebenarnya: Apa permintaan Mahesa Dana. tak mungkin ia bermaksud mempertaruhkan jiwa dan raganya tanpa pamrih apa-apa."
Emak Mahesa dana menyembah lagi dan berkata,"Ampun paduka raja.....Anak hamba ini ingin memperistri putri paduka. Hamba disuruh melamarkan putri paduka itu."
Gemetar tubuh Sang Raja mendengar penuturan emak Mahesa. Sang raja tahu, Mahesa adalah manusia berkepala Kerbau. Mana mungkin ia akan mempunyai menantu seburuk itu. tapi jika lamaran ini ditolak, pasti Mahesa dana akan mengamuk dan tak akan ada yang bisa menandingi kesaktiannya, bahkan Sang Raja merasa bukan tandingannya. Maka diaturlah siasat untuk menolak lamaran emak Mahesa dana.
raja berkata,"Aku tidak menolak lamaran ini, juga tidak menerima lamaran ini. tetapi kalau memang Mahesa Dana bisa mengabulkan keinginan putriku, maka dialah yang akan menjdai suami putriku itu."
"Apa keinginan putri Paduka?"tanya emak Mahesa Dana.
"Putriku ingin mempunyai taman yang indah, yang letaknya di dasar gunung Kelud. Pintu masuk ke taman harus terletak di puncak gunung kelud. jadi anakmu itu harus membuat jalan dari puncak gunung, menggali sampai kedasar gunung. Di situlah ia harus membuat taman untuk putriku. Jika Mahesa sanggup, maka dia akan menjdai menantuku, Jelas?"
Emak Mahesa Dana segera pulang dan memberitahukan permintaan putri raja yang rupanyasebagai syarat itu. keinginan atau syarat itu sangat ringat bagi Mahesa dana. Segera ia berangkatke Puncak gunung Kelud. ia mulai menggali gunung Kelud dari Puncak, hingga sampai ke dasar GUnung.
Lalu dia membuat taman yang indah di dasar gunung. Dan dalam waktu singkat tercipta taman indah sesuai dengan persyaratan raja. Segera mahesa DAna menghadap sang raja. ia melaporkan,"Saya telah selesai membuat taman di dasar gunung Kelud. taman bunga yang mewangi, dan ada telaga untuk pemandian putri paduka...."
Diam-diam sang raja kaget dan bingung. bagaimana pun juga Sang raja tak ingin mempunyai menantu seburuk Mahesa Dana. maka bersabdalah Sang raja Kepada MAhesa Dana......kau memang orang hebat. Aku akan memeriksa taman itu sekarang juga."
Raja dan Mahesa Dana segera menuju puncak gunung Kelud. Sesampainya di puncak, Sang raja berkata,"Mahesa Dana"...periksalah jalan yang akan ku laluinanti, apakah sudah aman betul atau belum. jika engkau kupanggil, segeralah menyahut."
"Baik, Paduka raja..." jawab Mahesa Dana. ia kemudian masuk ke dalam gunung, melalui pintu masuk yang ada di puncak. sebentar-bentar raja berseru memanggil Mahesa dana, dan Mahesa Dana pun menyahut. Ia terusmasuk kedasar gunung. raja berseru, dan mahesa menyahut. Sampai akhirnya suara Mahesa Dana itu makin kecil dan samar-samar. Jika sudah begitu, berarti mahesa Dana sudah sampai ke dasar gunung itu. Segera raja memerintahkan bala tentaranya untuk menimbun lobang gunung itu dengan bebatuan, sehingga gunung itu jadi tertutup kembali.
Mahesa Dana marah. ia tahu bahwa dirinya ditipu oleh Sang Raja. kemarahannya itulah yang mengakibatkan letusan gunung kelud. batu menyembur dilempar-lemparkan Mahesa Dana yang telah tertimbun ribuan batu dan ingin melepaskan diri. namun selalu tidak berhasil. Hingga sekarang, konon di sekitar gunung terdeangar suara bergemuruh. masyarakat sekitar gunung itu menganggap, itulah saatnya Mahesa Dana melepaskan diri dar timbunan bebatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar